Apa Itu Bystander Effect? – Suatu pagi Hendra pergi bekerja dengan motornya. Saat melewati pertigaan tiba-tiba ada mobil melaju dengan cepat kemudian menabrak Hendra. Hendra terjatuh dan berlumuran darah. Orang-orang berkerumun melihat Hendra yang terluka.
Hendra menunggu seseorang memanggil ambulan atau mengantarkan dirinya ke rumah sakit. Satu menit, lima menit, sepuluh menit tidak ada ambulan yang datang, tidak ada pula yang membantunya mengantar ke rumah sakit. Hingga 30 menit tetap tidak ada ambulan yang datang, orang-orang pun hanya berkerumun tanpa ada yang membantu.
Anda tentu bertanya kenapa tidak ada yang membantu?
Hal ini di sebut bystander effect. Bystander effect merupakan gejala sosial dimana suatu individu tidak membantu orang lain (korban) saat ada orang lain di dekat korban. Semakin banyak orang yang ada di lokasi kejadian semakin sedikit kemungkinan orang tersebut membantu korban.
Individu yang berada di lokasi cenderung berpikir kalau orang lain pasti akan membantu korban sehingga individu tersebut cenderung mengabaikan korban. Semakin banyak orang yang ada di lokasi semakin sedikit kemungkinan individu tersebut membantu korban.
Lalu apa yang seharusnya di lakukan?
Tunjuk salah satu orang yang ada di lokasi untuk melakukan sesuatu (misal untuk memanggil polisi atau ambulan) secara personal. Setelah itu tunjuk orang lain untuk melakukan hal lain secara personal. Hal ini akan memunculkan rasa tanggung jawab pada individu.
Sumber gambar :
grand-essays.com