Mengenal Price Anchoring – Dalam dunia marketing salah satu target seorang marketer adalah menarik customer dan membuat mereka membeli produk yang kita jual. Salah satu cara yang cukup ampuh digunakan dalam marketing adalah dengan menggunakan bias / memainkan psikologi customer (dalam artian yang positif ya).
Salah satu metode bias yang sering digunakan adalah price anchoring. Price anchoring adalah metode menarik customer dengan memberikan perbandingan harga sehingga seolah-olah harga jual adalah harga yang sudah di diskon.
Perhatikan gambar di bawah ini.


Pada 2 gambar diatas harga jual yang terpampang disandingkan dengan harga “normal” sehingga seolah-olah harga jual sudah terdiskon. It’s just trick, karena harga “normal” tidak merepresentasikan harga wajar melainkan hanya gimmick sehingga harga jual terkesan murah.
How it worked?
Pada dasarnya manusia cenderung bias dan selalu mencari pembanding dalam proses pengambilan keputusan. Dengan memberikan pembanding kita memuaskan psikologi customer dan membuat mereka merasa seolah-olah harga yang kita tawarkan reasonable bahkan cenderung murah.
Tidak ada batasan bagaimana metode ini diimplementasikan, semua kembali ke kreativitas marketer. Ada yang menggunakan retail pricing comparison, ada yang menggunakan package comparison, ada juga yang menggunakan competitor price comparison.
Mekipun metode ini sudah sangat umum namun demikian metode ini masih cukup efektif digunakan pada customer yang relatif awam terhadap harga barang dipasaran.
Semoga bermanfaat. 😀
Image source:
Ebay
Tokopedia